Meriam Peninggalan Kolonial Belanda Tambahkan Koleksi Benda Sejarah Museum Perjuangan Rakyat Jambi

_Penyerahan 1 Unit Meriam Peninggalan Kolonial Belanda yang dihibahkan oleh Korem 042/Gapu kepada Museum Perjuangan Rakyat Jambi_

SeeJambi - Satu unit Meriam peninggalan Kolonial Belanda menambahkan koleksi benda sejarah di Museum Perjuangan Rakyat Jambi. Benda yang memiliki nilai sejarah ini termasuk dalam koleksi persenjataan modern, karena Museum Perjuangan Rakyat Jambi ini memiliki semua jenis benda peninggalan rakyat Jambi pada masa perjuangan.

Meriam ini diberikan oleh Danrem O42/Garuda Putih, Brigjen TNI M.Zulkifli melalui Kasi Logistik Kasrem 042/ Garuda Putih, Kolonel Arm Budi Santoso kepada pihak Museum Perjuangan Rakyat Jambi yang diterima langsung oleh Kasi Pengelolaan Koleksi Museum Perjuangan Rakyat Jambi, Drs.M.Erman, Rabu (14/10/2020).

Penyerahan meriam ini disaksikan langsung oleh Plt Kadisbudpar Provinsi Jambi Dr.Sri Purnama Syam, Kepala Museum Siginjai Dra.Nurlaini, Kompol Nurmandoko dari Dit Pamobvit Polda Jambi serta Pak Asril Rasyid dan Pak Moelyadi dari LVRI Jambi. 

Meriam Eks Benteng Belanda Angsa Duo, yang sebelumnya berada di Rumah Dinas Danrem 042/Gapu ini merupakan buatan Belanda tahun 1848 dengan panjang 244 Cm, Diameter 19 Cm, Kaliber 100 mm dengan berat lebih kurang 875 Kg.

Kolonel Arm Budi Santoso menegaskan meriam yang diserahkan tersebut agar dapat dirawat dan dipelihara bedengan baik. Sebab, hal tersebut merupakan bentuk kecintaan Korem 042/Gapu terhadap benda-benda bersejarah yang menceritakan perjuangan rakyat Jambi dalam menjaga dan mempertahankan tanah airnya.
Hal tersebut disambut baik langsung oleh Dr.Sri Purnama Syam. Dirinya mengatakan "Meriam ini akan kami rawat dengan baik dan menjadi tambahan koleksi yang sangat berarti bagi Museum Perjuangan Rakyat Jambi ini".

Dr.Sri Purnama Syam juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Jambi yang masih menyimpan atau mengoleksi benda-benda peninggalan yang memiliki nilai sejarah dapat menyerahkan atau menitipkan ke pihak museum untuk dirawat dengan baik dan dipajang di museum. Hal ini dengan harapan bisa menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejarah yang ada bagi masyarakat umum.

Sekilas tentang Museum Perjuangan Rakyat Jambi
Museum Perjuangan Rakyat Jambi merupakan salah satu musim dari 3 museum yang ada di Provinsi Jambi. Museum ini berada di Jalan Sultan Agung dan Jalan Slamet Riyadi atau di sebelah Masjid Agung Jambi. 

Museum ini juga merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah dar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi yang bertugas mengumpulkan, menyimpan, merawat, melestarikan, meneliti dan menerbitkan hasilnya, menyajikan dan membimbing edukatif kultural benda sejarah perjuangan rakyat Jambi sebelum kemerdekaan, Kemerdekaan dan masa mengisi kemerdekaan yang bersifat lokal dan regional.

Museum ini didirikan pada tahun 1993 yang diprakarsai oleh Dewan Harian Daerah Angkatan 45 (DHD 45) dan Pemerintah Daerah Provinsi Jambi. 

Peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia, Letnan Jenderal Achmad Tharir pada tanggal 6 Juni 1993 dan diresmikan secara simbolis oleh Presiden Indonesia, Soeharto pada 10 Juli 1997.

Bangunan museum ini seluas 1.365 M2 dengan arsitektur perpaduan rumah tradisional Jambi dengan arsitektur moder. Bangunan ini terletak di atas lahan seluas 10.000 M2 .
Museum ini dibangun sebagai wujud dari pentingnya bangunan sebagai monumen dalam mengenang sejarah perjuangan rakyat Jambi semasa Pergerakan Nasional dan Kemerdekaan Indonesia.

Museum ini memiliki koleksi berbagai macam benda peninggalan rakyat Jambi pada masa perjuangan seperti persenjataan modern (senapan, pistol vickers, senjata mesin ringan, meriam dan senjata lainya), persenjataan tradisional (keris, pedang, badik, tombak, pakaian perang, ikat kepala, dan alat komunikasi), diorama sejarah dan replika Pesawat Terbang Catalina RI 005.